Kamis, September 06, 2018

Krisis Empati dan Krisis Menghargai

Sumber Gambar: giphy.com



Kalian semua pasti tahu di tahun 1998 Indonesia mengalami proses Reformasi, proses ini di mulai dari munculnya Krisis Kepercayaan terhadap pemerintahan saat itu dan berujung pada Krisis Ekonomi dimana Dollar naik begitu dahsyatnya dan puncaknya terjadilah Reformasi, kita semua mengalami dampak ini dan ketika memasuki zaman milennial proses Reformasi terus berjalan dengan berbagai fenomena yang di hadapi negeri ini.

Saat ini di zaman milennial banyak perubahan - perubahan yang kita alami, dari pola pikir sudut pandang serta gaya hidup semua mengalami perubahan dan di saat perubahan atau pergeseran terjadi di situ pasti ada yang menerima sepenuhnya ada yang setengah menerima dan ada pula yang menolaknya tapi itulah fenomena dari sebuah perubahan menurut gue, banyak warna ragam pola pikir dan sudut pandang serta pro dan kontra di masyarakat pasti akan terjadi.

Di era milenial dan era digital saat ini banyak sekali hal yang berubah dan terus bertransformasi dari hal terkecil hingga terbesar semua bertransformasi dan berubah, proses perubahan dan transformasi ini menarik untuk gue tulis di blog ini karena banyak sekali fenomena - fenomena yang unik dan menarik untuk selalu di bahas di zaman milenial ini, terutama fenomena netizen dan hatters.

Gue yakin di era serba digital ini semua kalangan akan kenal dan akrab sekali dengan namanya netizen dan hatters terutama di kalangan publik figur, netizen dan hatters akrab sekali dengan mereka bahkan kehidupan mereka sepertinya tidak lepas dari komentar netizen dan hatters, baik itu publik figur dari kalangan politik, artis, bahkan para pemuka agama pun semua kena dampak dari fenomena netizen dan hatters.

Banyak opini yang muncul menanggapi fenomena netizen dan hatters ini, ada yang menanggapinya biasa saja, ada yang menanggapi dengan serius bahkan ada juga yang melawannya sehingga masuk ke ranah hukum, dan gue perhatikan sekali untuk saat ini para netizen dan hatters ini seperti hal yang menakutkan bahkan musuh untuk kalangan publik figur dan  para publik figur sangat hati - hati sekali jika berbicara di depan publik karena apapun yang mereka bicarakan dan lakukan bisa jadi makanan empuk para netizen dan hatters.

Banyak kalangan terutama publik figur menentang keras keberadaan netizen dan hatters ini bahkan pemerintah akhirnya mengeluarkan UU ITE undang - undang tentang aturan penggunaan internet terutama yang menyangkut publik, dan fenomena netizen dan hatters ini selalu menjadi bahan perbincangan di semua media bahkan gue perhatikan ada beberapa kalangan publik figur merasa terusik sekali dengan keberadaan netizen dan hatters ini.

Banyak pertanyaan yang bermain di kepala gue kenapa netizen dan hatters ini bermunculan di dunia maya dan bahkan selalu berkembang dan tidak ada habisnya? Jawabannya menurut sudut pandang gue hadirnya netizen dan hatters ini karena masyarakat kita saat ini sedang mengalami Krisis Empati dan Krisis Menghargai dan ini memang sebuah dari proses perubahan jika sesuatu sedang mengalami proses perubahan pasti akan mengalami fase krisis dulu, Reformasi di Indonesia bisa terjadi karena adanya Krisis Kepercayaan dan Krisis Ekonomi jika kita tidak mengalami Krisis Kepercayaan dan Krisis Ekonomi gue yakin Reformasi juga tidak akan pernah terjadi, kembali ke netizen dan hatters mereka tumbuh berkembang di dunia maya karena memang negara Indonesia lagi mengalami Krisis Empati dan Krisis Menghargai, kenapa bisa terjadi dua Krisis Sosial ini di Masyarakat Indonesia? karena menurut gue Indonesia akan mengalami perubahan besar, dari negara berkembang menuju negara maju, sebelum Indonesia menjadi negara yang maju maka masyarakatnya harus mengalami proses Krisis Sosial dulu dan Krisis Sosial yang di alami masyarakat Indonesia saat ini adalah Krisis Empati dan Krisis Menghargai, itu wajar terjadi menurut gue jadi kita tanggapi saja fenomena netizen dan hatters ini secara bijak karena memang inilah proses sebuah perubahan, dimana kita harus mengalami sebuah Krisis atau pergolakan Sosial di Masyakarat.

Krisis dan pergolakan Sosial di masyarakat akan banyak ragamnya jika suatu negara itu sedang mengalami proses perubahan, Indonesia menurut gue akan mengalami perubahan yang sangat besar saat ini dimana Indonesia akan berubah menjadi negara maju dan bisa bersaing secara kompetitif dengan negara - negara maju lainnya, dan untuk menuju perubahan itu maka Indonesia sekarang sedang berproses menuju kesana di dalam proses itu pasti akan ada namanya krisis dan pergolakan sosial yang akan terjadi di masyarakat Indonesia saat ini, dan krisis sosial sedang kita alami saat ini adalah Krisis Empati dan Krisis Menghargai dua krisis sosial ini sangat kuat sekali kita rasakan sekarang, dan banyak faktor yang mempengaruhi Krisis Empati dan Krisis Menghargai saat ini bisa terjadi, faktor itu bisa dari kesenjangan ekonomi di masyarakat, identitas SARA di masyarakat, kesenjangan antara kaum mayoritas dan minoritas, banyak lagi hal yang bisa terjadi sehingga berdampak munculnya Krisis Empati dan Krisis Menghargai di masyarakat, menurut gue banyaknya komentar - komentar miring bahkan caci maki netizen dan hatters di dunia maya ini adalah salah satu bukti jika memang Masyarakat Indonesia sedang mengalami Krisis Empati dan Krisis Menghargai dan makin banyaknya caci maki umpatan hujatan di dunia maya sebagai bukti nyata jika Masyarakat Indonesia sedang mengalami Krisis Sosial ini.

Kenapa gue bisa menyimpulkan jika Masyarakat Indonesia sekarang sedang mengalami Krisis Empati dan Krisis Menghargai, karena jika rasa empati ke sesama dan rasa menghargai ke sesama sudah hilang dalam diri seseorang yang akan muncul dalam dirinya pasti rasa iri, kebencian, kedengkian, dendam, caci maki, umpatan, dan banyak lagi hal - hal yang menjadi penyebab Krisis sosial bisa terjadi di Masyarakat, dan berkembang biaknya netizen dan hatters di dunia maya gue rasa cukup mewakili jika memang Masyarakat Indonesia sedang di landa Krisis Empati dan Krisis Menghargai.

Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara mensikapinya? Jawabanya menurut gue, hadapi saja dengan bijak dan jangan pernah di lawan karena memang kita lagi mengalami proses perubahan, jika dilawan dan di tanggapi secara frontal maka kita akan capek dan lelah melawan arus Krisis Sosial ini, jadi tanggapi saja dengan bijak dan nikmati saja proses perubahan yang terjadi ini, gue yakin dalam waktu dekat Krisis Empati dan Krisis Menghargai ini akan reda karena gue meyakini Masyarakat di Indonesia banyak yang cerdas dan dewasa pasti akan bisa lebih bijak menikmati dan mensikapi krisis sosial ini, intinya jangan pernah kita larut terbawa arus dalam fenomena Krisis Sosial ini biarkan saja mengalir dan pasti akan ada waktunya semua itu reda dan baik - baik saja, inilah sebuah proses perubahan yang harus kita alami agar Indonesia bisa berubah menjadi negara Maju dan terus berkembang menjadi negara NKRI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Terbaru Karyaku Berjudul Cinta Baru Untuk Sang CEO

  Judul : Cinta Baru Untuk Sang CEO Genre: Romantis Drama Penname: Joe Saja Status : ONGOING On : Dreame & Innovel Seorang CEO kaya ray...