Sabtu, September 08, 2018

Mencari sosok atau figur yang Sempurna


"Kenapa ya artis itu kok kayak gitu..?! Kenapa ya pejabat itu bisa gitu..?! Kenapa ya si A seperti itu terus kelakuannya..?! Kenapa ya ulama itu kok kayak gitu..?! Kenapa ya anaknya pejabat tapi kok gitu..?! ". Obrolan ini sering sekali gue denger dan gue lihat, obrolan ini akrab sekali di telinga dan mata gue baik itu di dunia nyata maupun di dunia maya, obrolan-obrolan yang selalu mempertanyakan kekurangan dan kesalahan orang lain baik itu dari kalangan masyarakat awam ataupun publik figur, di semua lini kehidupan sosial baik itu di kehidupan nyata maupun di media sosial selalu saja terjadi perbincangan dan pergunjingan tentang kekurangan seorang sosok atau figur dan perbincangan ini selalu saja menarik untuk didengar atau dibicarakan.

Di media sosial saja gue sedikit ambil contoh banyak sekali perbincangan tentang kekurangan dan kesalahan seorang publik figur baik itu pejabat, artis, ulama, semua tidak lepas terkena dampak obrolan dan perbincangan dan komentar dari netizen dan hatters tentang kesalahan dan kekurangan publik figur tersebut, dan akhirnya muncul sebuah sebutan baru untuk pengguna media sosial di luar kalangan publik figur dengan sebutan netizen selalu benar.

Dari semua fenomena komentar-komentar yang sering terjadi ini gue jadi tertarik untuk menulis tentang kenapa publik figur jadi sasaran empuk kaum netizen di media sosial, dan kenapa selalu saja publik figur jadi sasaran empuk kaum netizen jika melakukan sedikit kekeliruan? Setelah gue amati lebih dalam lagi komentar-komentar miring banyak terjadi di media sosial terutama komentar miring untuk kalangan publik figur ternyata ada sebab utama menurut gue yang menjadi faktor penting kenapa kaum netizen selalu berkomentar miring bahkan pedas di saat para kaum publik figur melakukan sedikit kekeliruan, sebabnya karena selama ini kita selalu dididik termasuk gue agar menjadi sosok yang benar dan sempurna, kita dididik dengan sebuah pola pikir dan sudut pandang jika profesi yang menyangkut orang banyak atau dikenal publik figur harus selalu benar tidak boleh salah bahkan harus sempurna dan pola pikir itu sudah ditanam dari kecil jadi akhirnya ketika kita melihat sosok publik figur yang kita idolakan berbuat sedikit kekeliruan yang muncul pasti reaksi kekecewaan yang berujung pada komentar-komentar pedas dan miring, pola pikir ini yang gue anggap menjadi penyebab kenapa netizen atau hatters selalu memberikan komentar-komentar pedas ke semua publik figur jika publik figur ini melakukan sedikit kekeliruan.

Intinya publik figur dituntut untuk selalu benar dan sempurna padahal kita tahu itu tidak mungkin, tapi itulah yang terjadi karena pola pikir itu sudah terbentuk di masyarakat jika seseorang itu sudah mempunyai banyak pengikut atau menjadi publik figur ya harus baik dan sempurna, dan ini sudah jadi standar khusus di masyarakat, bagaimana mensikapinya? Intinya kita harus menyadari dan menyadarkan diri kita masing-masing jika publik figur itu juga manusia bukan Tuhan dan tidak bisa selalu baik dan sempurna, semua publik figur baik itu presiden, pejabat negara, pemuka agama, artis, youtuber, selebgram, dokter, dan publik figur lainnya semua itu manusia biasa tidak luput dari lupa dan keliru, jadi sudah saatnya menurut gue semua untuk selalu menyadari jika tidak ada sosok yang selalu baik dan sempurna di dunia ini dan jika publik figur itu keliru atau salah lihatlah dengan bijak jika itu hal yang wajar karena mereka semua manusia biasa dan jangan pernah bermimpi untuk bisa bertemu sosok atau figur yang selalu baik dan sempurna karena yang selalu baik dan sempurna hanyalah Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Terbaru Karyaku Berjudul Cinta Baru Untuk Sang CEO

  Judul : Cinta Baru Untuk Sang CEO Genre: Romantis Drama Penname: Joe Saja Status : ONGOING On : Dreame & Innovel Seorang CEO kaya ray...