CERPEN : KESEMPATANKU...? DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Aku seorang pengusaha yang bisa di bilang sukses di tahun 2019 ini, bisnis yang selama ini aku rinstis dan aku bangun selalu saja memberikan hasil yang memuaskan, baik itu bisnis di bidang kuliner dan bisnis yang lainnya, bahkan aku banyak memiliki karyawan, di umurku 32 tahun ini banyak yang mengakui kesuksesan kerajaan bisnis yang aku rintis selama 5 tahun ini.


Hari - hariku selalu aku hiasi dengan aktivitas - aktivitas bisnis baik itu mengembangkan bisnis yang sudah ada ataupun bisnis yang akan aku buat, aku juga banyak membantu orang - orang yang membutuhkan karena aku yakin sekali membantu orang yang membutuhkan adalah sedekah.


Karyawan - karyawanku juga selalu aku perhatikan dan bahkan mereka semua bahagia bisa bekerja di perusahaan ku, karena aku selalu memperhatikan kondisi karyawanku dan bahkan aku juga tidak segan - segan membaur dengan karyawan - karyawanku.

Di usiaku 32 tahun ini aku belum menikah karena aku masih terlalu fokus dengan kerajaan bisnisku yang sedang aku bangun, aku hidup bersama kedua orang tuaku dan kedua saudaraku, aku mempunyai 2 orang saudara yang mengalami fisik kurang beruntung karena kecelakaan mereka berdua saat ini dalam keadaan lumpuh, karena kondisi inilah yang membuatku akhirnya bekerja keras membuka kerajaan bisnis agar aku mampu membahagiakan keluargaku.



Di akhir tahun 2019 perusahaan bisnisku mengalami keuntungan yang luar biasa dan semua karyawanku  aku berikan bonus - bonus yang besar karena loyalitas dan kinerja mereka bekerja selama ini sangat aku hargai.


Awal tahun 2020 aku kembali memulai bisnisku dengan banyak konsep dan inovasi agar bisnisku terus bergerak dan berkembang, banyak inovasi - inovasi yang aku lakukan di awal tahun 2020, bahkan aku juga menambah beberapa karyawan lagi di perusahaanku.


Di bulan maret tahun 2020 adalah tahun di mana dunia yang aku rasakan seperti kiamat karena pada bulan maret 2020 pemerintah mengeluarkan aturan PSBB Social Distancing, yang mana semua kegiatan bisnis yang menyangkut orang banyak sementara waktu di berhentikan sampai batas waktu yang belum di tentukan, di karenakan virus corona covid 19 sudah mulai menyebar di Indonesia.


Kondisi ini membuat aku tidak siap, 

bahkan beberapa perusahaan cabangku harus tutup dan yang membuat sedih lagi aku harus membuat keputusan kepada karyawan - karyawanku dimana mereka harus aku PHK, hal ini membuat aku makin terpukul, belum lagi aku harus melunasi beberapa hutang perusahaanku ke bank dan terpaksa beberapa aset yang aku miliki harus di jual.


Di bulan mei 2020 aku bangkrut dan aku bersama keluargaku harus pindah dari rumah mewah yang selama ini aku tinggali bersama keluargaku karena rumah mewahku itu harus aku jual agar aku bisa bertahan hidup dengan keluargaku, kami pun harus pindah ke rumah yang lebih kecil.


Di awal juni 2020 aku makin tidak kuat dengan kondisi yang terjadi aku tidak tahu harus berbuat apa, semua yang aku bangun selama 5 tahun dengan kerja keras harus hilang seketika, aku benar - benar tidak tahan bahkan putus asa, apalagi aku melihat kondisi kedua orang tuaku dan kedua saudaraku


Tiba - tiba muncul di benakku "Apakah harus aku akhiri saja hidupku...???" Pikiran itu selalu menghantuiku dan bahkan begitu kuatnya, tanpa pikir panjang lagi aku pun akhirnya mengakhiri hidupku dengan meminum cairan pembersih lantai, kepalaku terasa berat dan perutku mual seperti di aduk - aduk serta pandanganku mulai gelap dan......????.


Tiba - tiba saja aku terbangun dan aku kaget luar biasa karena aku terbangun di sebuah padang rumput yang luas dan aku melihat ada seorang  laki laki tua duduk di atas batu memperhatikanku, tanpa pikir panjang aku dekati lekaki tua itu, dan aku bertanya kepadanya dimana aku ini sekarang, dia hanya tersenyum.

Aku makin penasaran dan aku kembali bertanya dimana aku sekarang, lelaki tua itupun kembali tersenyum, aku makin bingung karena sebelumnya aku masih berada di kamarku dan aku bunuh diri meminum cairan pembersih lantai, tiba - tiba saja aku bangun dan berada di sini di padang rumput yang luas.

Aku kembali memberanikan diri untuk bertanya kembali ke lelaki tua itu, dimana aku sebenarnya dan kenapa aku bisa berada di sini, lelaki tua itupun masih saja tersenyum melihatku.


Tidak berapa lama tiba - tiba lelaki tua itu berbicara kepadaku dan menjelaskan kepadaku kenapa aku berada disini, " aku saat ini berada di alam ruh antara alam kematian dan alam kehidupan, dan aku di suruh memilih untuk berjalan maju ke depan menuju pintu yang berada di depanku atau kembali ke belakang ke pintu yang berada di belakangku".

Dengan jawaban yang di berikan lelaki tua itu aku semakin bingung untuk memilih, dan di saat aku masih bingung memilih, tiba - tiba lelaki tua itu menasihatiku "masih banyak yang membutuhkanku, dan masih banyak kesempatan yang bisa aku lakukan, hancurnya perusahaanku bukanlah akhir dari segalanya justru itu awal untuk aku bisa menjadi lebih baik lagi, badai pasti berlalu semua pasti akan baik-baik saja "  dan lelaki tua itupun menyuruhku untuk memilih pintu di belakangku.

Aku hanya diam dan belum memilih apa - apa tapi aku masih meresapi semua nasihat yang di berikan lekaki tua itu, aku tiba teringat dengan kedua orang tuaku dan kedua saudaraku, aku yakin mereka masih membutuhkanku, akhirnya tanpa pikir panjang aku berpamitan ke lelaki tua itu dan aku memilih masuk ke pintu di belakangku, pintu mulai aku buka dan tiba - tiba .....???


Kepalaku terasa berat pusing dan perutku terasa mual sekali, aku perlahan membuka mataku dan ternyata aku sudah berada di rumah sakit di situ ada kedua orang tuaku dan saudaraku sedang menangis bahagia karena aku telah sadar dari koma.

"Ternyata aku masih di beri kesempatan oleh Allah untuk kembali ke dunia bersama keluargaku untuk selalu bersama dalam menghadapi semua musibah COVID 19 dan masalah kehidupan ini, ini kesempatan berharga bagiku aku harus bangkit dan terus berkarya dan aku yakin badai pasti berlalu semua pasti akan baik - baik saja "