Senin, September 10, 2018

Mengejar Kualitas atau Kuantitas


"Wah... Gila viewers gue dah 100.000... Asik yang follow gue dah 20.000... Astaga gak nyangka viewers gue kok banyak banget... ". Dan banyak lagi komentar atau reaksi dari pengguna media sosial saat ini, karena saat ini hal itu menarik untuk dibicarakan dan di kejar, terutama di kalangan yang memilih profesi sebagai selebgram dan youtuber.

Hal ini menarik buat gue tulis karena begitu banyak profesi-profesi baru yang bermunculan di zaman milenial ini misalnya saja selebgram dan youtuber, menurut gue dua profesi ini adalah fenomena yang menarik buat gue tulis karena dua profesi ini di zaman milenial menjadi profesi yang bisa meraup atau menghasilkan pundi-pundi rupiah yang begitu besar, sehingga dua profesi ini menjadi impian banyak orang.

Banyak gue perhatikan sebagian orang yang mencoba untuk beralih profesi menjadi selebgram dan youtuber, ada yang bisa langsung terkenal dan ada juga tidak dikenal sama sekali, tapi menurut gue dua profesi ini menarik dan mempunyai daya tarik tersendiri sehingga banyak sekali yang mencoba beralih profesi menjadi selebgram dan youtuber.

Menurut gue itu sah-sah saja jika ada sebagian masyarakat atau seseorang mencoba beralih profesi menjadi seorang youtuber atau selegram, tapi di sini yang kadang gue sayangkan ada beberapa orang terjun ke dunia selebgram atau youtuber ini hanya mengejar viewers dan followers serta pundi-pundi rupiah saja tanpa mengedepankan karya dan kualitas yang ada di dalam dirinya tapi hanya mengedepankan sensasi semata, kadang banyak hal-hal yang menurut gue konyol untuk dilakukan tetap saja dilakukan oleh beberapa selegram dan youtuber karena hanya untuk mendapatkan viewers atau followers di akunnya atau channelnya. Gue sangat menyayangkan sekali jika nanti dua profesi ini hanya diisi dengan konten-konten sensasi yang tidak berarti dan hanya mengejar kuantitas saja tanpa memikirkan kualitas.

Menurut gue ada sedikit perbedaan pola berfikir dan tujuan untuk orang-orang yang mencoba profesi sebagai youtuber dan selebgram ini, karena mungkin tujuan awal sebagian orang bukan untuk mencoba berkarya dan menghadirkan konten-konten berkualitas tapi hanya untuk mengejar banyaknya followers dan viewers serta popularitas semata, akhirnya sebagian orang yang berprosfesi sebagai selebgram dan youtuber hanya membuat konten-konten berbau sensasi dan kontroversi sehingga condong terlihat aneh menurut gue, tapi ini mungkin salah satu proses seleksi alam menurut gue, dimana yang mengejar kulitas akan tetap bertahan karena memang yang dikedepankan karya-karya mereka tapi yang mengejar kuantitas saja lambat laun akan menghilang dengan sendirinya karena hanya mengedepankan sensasi belaka hanya untuk meraih banyaknya followers, viewers, popularitas sesaat serta pundi-pundi rupiah semata, dan inilah salah satu dari sekian banyak fenomena di era milenial ada yang selalu mengejar kualitas dengan karya-karyanya ada yang hanya mengejar kuantitas dengan sensasi-sensasinya dan itu semua menurut gue salah satu hukum alam berupa keseimbangan dimana ada kualitas yang muncul pasti akan ada kuantitas yang mengimbangi agar dunia ini banyak warna dan ragam, kalian sekarang termasuk yang mana mengejar kualitas dengan karya atau mengejar kuantitas dengan sensasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Novel Terbaru Karyaku Berjudul Cinta Baru Untuk Sang CEO

  Judul : Cinta Baru Untuk Sang CEO Genre: Romantis Drama Penname: Joe Saja Status : ONGOING On : Dreame & Innovel Seorang CEO kaya ray...